Minggu, 16 Desember 2007

Fwd: [Republika Online] Negara Berpotensi Rugi Rp 1 Triliun




25 Oktober 2007
Negara Berpotensi Rugi Rp 1 Triliun
dia/evy

JAKARTA -- Negara berpotensi dirugikan Rp 1 triliun dari penerimaan pajak. Kerugian tersebut diperoleh dari potensi penerimaan fiskal di Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang hilang selama periode 2004-2006.

Potensi berkurangnya penerimaan fiskal ini terungkap dalam data resmi yang disampaikan PT Angkasa Pura (AP) II di sela-sela kunjungan kerja (kunker) Komisi XI DPR ke Bandara Soekarno Hatta, kemarin (24/10).

Berdasarkan data-data yang disampaikan AP II, selama periode 2004-2006 terdapat perbedaan (diskrepansi) data jumlah penumpang tujuan luar negeri melalui Bandara Soekarno Hatta antara BUMN pengelola bandara tersebut dengan data resmi Unit Fiskal Luar Negeri (UFLN) Ditjen Pajak.

Menurut data UFLN Ditjen Pajak jumlah penumpang tujuan luar negeri selama periode tersebut sebanyak 7,75 juta penumpang. Sementara menurut data AP II, dalam periode yang sama, jumlah penumpang tujuan luar negeri mencapai 8,75 juta orang.

Padahal, menurut anggota Komisi XI DPR, Dradjad Wibowo, yang ikut serta dalam kunker, data jumlah penumpang milik UFLN Ditjen Pajak tersebut sudah memasukkan penumpang yang bebas fiskal. Dengan besaran nilai fiskal Rp 1 juta per orang, kata Dradjad, maka potensi penerimaan fiskal yang hilang sepanjang tahun 2004-2006 mencapai Rp 1 triliun. ''Jadi, ada potensi (penerimaan) fiskal yang cukup besar yang hilang,'' ujarnya, kemarin (24/10).

Lebih jauh Dradjad menuturkan, potensi penerimaan fiskal yang hilang ini bisa terjadi karena adanya penyalahgunaan fasilitas bebas fiskal. Penyalahgunaan ini, sambungnya, kemungkinan tidak hanya terjadi di Bandara Soekarno Hatta, namun juga di setiap bandara internasional lainnya yang ada di Indonesia.

''Masalah seperti ini mungkin juga terjadi di Bandara Djuanda Surabaya, Ngurah Rai Bali, dan Polonia Medan,'' paparnya. Diskrepansi ini, tambah Dradjad, kemungkinan besar masih akan terjadi di tahun ini. Namun, tingkat diskrepansinya, diperkirakan akan mengalami penurunan dibanding 2006. ''Tapi ini akan memengaruhi target penerimaan fiskal di 2007 sebesar Rp 1,37 triliun.''

Berdasarkan komparasi data AP II dan UFLN Ditjen Pajak, memang tingkat diskrepansi data jumlah penumpang tujuan luar negeri melalui Bandara Soekarno Hatta dari 2004 hingga 2006 mengalami penurunan. Jika di tahun 2004 tingkat diskrepansinya mencapai 18,4 persen, maka di tahun 2005 turun menjadi 11,5 persen dan pada 2006 turun lagi menjadi tinggal 5,7 persen. ''Tapi nilai nominalnya tetap saja besar, untuk tahun 2006 nilai potensi fiskal yang hilang sekitar Rp 150 miliar.''


Berita ini dikirim melalui Republika Online http://www.republika.co.id
Berita bisa dilihat di : http://www.republika.co.id/Cetak_detail.asp?id=311284&kat_id=3