| |
Umat Islam Indonesia Kabar Gembira Bagi Bumi indah wulanningsih ''Kalau Indonesia dekat, saya datang tiap hari ke sini,'' kata Fazlun M Khalid, pendiri Islamic Foundation for Ecology and Environmental Sciences (IFEES) di Birmingham, Inggris. Pekan lalu, kakek enam cucu ini hadir di Indonesia. Ia juga bertamu ke Republika. Berikut sebagian pandangan penyuka masakan padang yang murah senyum itu: Bagaimana pandangan Anda tentang Indonesia? Fatwa ini jelas merupakan kekuatan yang luar biasa. Karena setelah Islam kerap dikaitkan dengan terorisme, masyarakat internasional ingin mendengar, ingin mengetahui berita seperti ini dari umat Islam. Bahwa Islam juga berbicara mengenai lingkungan. Dan, yang penting lagi, fatwa ini telah mengubah pandangan Barat terhadap fatwa itu sendiri. Anda tahu bagaimana Barat mulai mengenal fatwa? Ketika Salman Rushdie menerbitkan bukunya, Satanic Verses pada 1989 disusul dengan keluarnya fatwa Ayatullah Khomeini yang menghalalkan kematiannya. Dari sini Barat memahami fatwa sebagai perintah untuk membunuh seseorang. Berdiri pada pertengahan 1980-an, IFEES meneguhkan diri sebagai lembaga yang mendekati isu-isu lingkungan hidup dengan prinsip-prinsip Islam. Untuk mendukung misinya, IFEES mempunyai kegiatan yang mencakup penelitian dan diseminasi informasi, penerbitan jurnal dan buku mengenai lingkungan, pelatihan, dan memberikan pedampingan bagi proyek-proyek lingkungan yang semuanya didedikasikan untuk menjamin kelangsungan bumi sebagai planet yang aman bagi generasi selanjutnya. Fatwa mempunyai kekuatan yang luar biasa tetapi tidak semudah itu menjalankannya, termasuk memicu kesadaran pada lingkungan. Isu lingkungan bukanlah sesuatu yang mudah karena penebangan hutan juga terkait dengan pemenuhan kebutuhan mendasar. Bapak tiga anak ini enam kali mengunjungi Indonesia. IFEES yang ia dirikan memiliki proyek kerja sama di Jawa Barat, Sumatra Barat, dan Nanggroe Aceh Darussalam. Ia memuji Indonesia yang disebutnya memberikan kabar menggembirakan bagi masyarakat internasional dalam usaha memerangi pemanasan global. Umat Islam yang jumlahnya mencapai seperlima dari populasi penduduk bumi, katanya, mempunyai tanggung jawab yang besar untuk menyelamatkan kehidupan. ''Muslim adalah bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah,'' ujar lelaki kelahiran Pakistan ini. Pertanyaan ini mungkin jauh dari serius, mengapa Anda memilih menekuni isu-isu mengenai ekologi dan lingkungan hidup? Anda ingin mengatakan betapa dekatnya Islam dengan lingkungan? Apakah Anda menilai tsunami, gempa bumi, dan bencana alam lainnya di Indonesia itu sebagai bentuk hukuman karena telah merusak alam dan tidak menjalankan tugas sebagai khalifah?
Berita ini dikirim melalui Republika Online http://www.republika.co.id Berita bisa dilihat di : http://www.republika.co.id/Cetak_detail.asp?id=314243&kat_id=3 |